Motifasi pagi yuk sahabat FKP


Janganlah berpikir tentang ketidakmampuan, walaupun sebenarnya
kamu tak mampu. Tapi berpikirlah tentang kemampuan, pasti kamu
akan bisa berjalan mampu di atas ketidakmampuan.

Sebagaimana setiap ucapan adalah doa. Maka, setiap tulisan pun adalah
doa. Jadi, hati-hatilah dalam berucap dan menulis.
“Semua yang terjadi adalah kebaikan, semua yang datang
adalah kebaikan, semua jiwa yang datang adalah jiwa yang baik, semua
bacaan yang dibaca adalah bacaan yang baik, semuanya baik dan
mengarahkan pada kebaikan. Hanya ada senyum dan tawa. Bertambah
bahagia setiap waktu

Fase hidup
pun ternyata berpasangan: ada suka dan duka, ada tawa dan tangis, ada
terang dan gelap, ada hujan dan panas, ada musim semi dan musim
gugur, dan ada-ada saja :D

Alangkah lebih baiknya jika kita tak usah mencari, sebab itu berisiko pada
kekecewaan yang besar. Lebih tepatnya adalah menemukan, sebab
dengan menemukan, dapat melatih banyak hal, termasuk kepekaan
hati. Lihatlah di sekitar, ia ternyata ada, dekat sekali

Haruskah menghilangkan ingatan yang kurang menyenangkan?
Bukankah sebuah perjalanan akan terasa monoton, jika semua isinya
adalah hal yang menyenangkan. Lalu, dari mana kita bisa belajar
tentang perjuangan dan kedewasaan? Semua episode: menyenangkan,
kurang menyenangkan, panas, hujan dsb, adalah nada-nada yang
memperindah larik-larik simphoni kehidupan.

Dengan
kembali mengingat peristiwa itu, saya semakin bisa membaca, dan
akhirnya menyadari, bahwa takdir Allah Ta’ala adalah yang terbaik.
Memang awalnya terasa sakit, namun setelahnya, saya justru bertemu
dengan kebahagiaan, tentunya setelah melalui sederet proses panjang.

: Adil itu adalah
memberikan yang sesuai dengan kebutuhannya, dengan
kekurangannya. Sebab, kekurangan tiap orang adalah berbeda, maka
pemenuhannya pastilah tak sama. Jika hanya memberi dengan jumlah
yang sama untuk semua orang, maka itu bukanlah memberi, tapi
membagi. Pasti ada yang berlebihan dengan pembagian itu, dan jauh
dari adil. Cermatlah dalam melihat kebutuhan dan kekurangan orang
lain, agar nilai pemenuhannya sesuai dan terwujudlah keseimbangan

Saat terjadi kelebihan,
didatangkanlah kekurangan, yang dengannya bisa saling mengisi,
melengkapi dan menyeimbangkan. Saat terjadi kekurangan,
didatangkanlah kelebihan, yang dengannya bisa saling mengisi,
melengkapi dan menyeimbangkan. Ya, hidup layaknya reaksi
keseimbangan kimia, di mana laju pembentukannya sama dengan laju
penguraiannya. Itu pulalah kenapa manusia disebut mahluk sosial yang
selalu membutuhkan orang lain. Simbiosis mutualisme itu terjalin

i saya
hanya fokus pada mendapatkan, bukannya pada menerima. Hasilnya
adalah saya tak mendapatkan yang saya inginkan, malah saya tak
menyadari kehadiran yang lainnya. Ternyata, saya juga masih fokus
pada mencari, bukannya pada menemukan. Hasilnya adalah saya tak
pernah menemukan kamboja, padahal wujud kamboja itu telah dekat,
bahkan setiap hari saya menjumpainya


Jika waktunya belum datang, pasti tak
akan datang, walaupun minta dipercepat. Jika waktunya sudah datang,
pasti akan datang juga, walaupun minta diperlambat.


Kadang kala, kita merasa memiliki sesuatu (orang ataupun
benda) yang berada dekat dengan kita, sehingga saat waktu
menjauhkan sesuatu itu, kita merasa risau dan kehilangan. Padahal, Jejak Perjalanan 2012
 sejatinya waktu selalu punya alasan yang tepat, kenapa sesuatu itu
dieliminasi dari kehidupan kita. Setelah kita mengerti dan berproses,
maka waktu akan mengganti yang hilang itu, dengan sesuatu yang
(mungkin saja) jauh lebih baik daripada yang telah pergi.         


0 Response to " "

Posting Komentar